Menyingkap Matahari Terbit di Selatan Provinsi Banten

Share this article on :

    Berawal dari mengecek tanggal merah dikalender, akhirnya tercetus ide untuk mengunjungi pantai sawarna, maklum karena kebijakan dikantor mengharuskan hari sabtu masuk kerja setengah hari :(  dan kebetulan tanggal 21 maret jatuh pada hari sabtu, langsung saya manfaatkan untuk liburan. 
   
    Jum'at malam tanggal 20 maret 2015 saya menyiapkan packingan untuk bersiap-siap ke pantai Sawarna di selatan provinsi banten, karena rencana ke pantai ini ala anak gunung (akhir bulan tapi tetep ingin liburan) jadi saya menyiapkan pula standart penginapan untuk mendaki. Dari p3k, alat masak, serta alat bermalam ( Tenda Dome ). oh ya, kami juga memakai sepeda motor untuk menekan seminim-minimnya pengeluaran hahahaha..

     Sabtu pagi pun kami Andra, Kusnadi (rekan kerja) berkumpul di dekat kantor di Jalan Raya Tajur pukul 8 pagi perjalanan sungguh tidak terasa meskipun sangat jauh, karena hawa dan pemandangan di perjalanannya sungguh sangat menyegarkan mata dan paru-paru. Berikut sekilas potret dari perjalanan kami.

   

    

Dari kiri kekanan ( Kusnadi, Irvan, Andra )

Pelabuhan Ratu 

Pelabuhan Ratu


Pelabuhan Ratu dari Warung 

     Pukul 12 siang kamipun sudah sampai diatas tempat makan siang, disana hanya tersedia bakso dan mie ayam, karena view dari warung langsung menuju ke pelabuhan ratu sebagus ini, akhirnya kami memutuskan untuk makan disini walaupun jauh-jauh datang dari provinsi yang berbeda & hanya makan mie ayam. Setelah bersantai dan menikmati pemandangan yang begitu indah ini, kamipun melanjutkan perjalanan ke tempat awal tujuan kami, Pantai Sawarna. 

     Dari Pelabuhan Ratu kesawarna cukup dekat kok, kurang lebih hanya sekitar 1,5 jam kami sudah tiba ditujuan. suasana begitu pecah ketika kami hampir sampai, rindangnya pohon kelapa serta hijaunya persawahan sekitar membuat saya rindu bahkan ketika sedang menulis diblog ini. Perasaan senang itu tiba-tiba hilang karena begitu sampai di tempat wisata kami langsung melihat seseorang sedang di gotong menggunakan sarung dan di panggul dengan batang bambu. Usut punya usut ternyata orang itu hanyut bersama teman temannya, teman-temanya selamat tetapi beliau tidak. Oh ya karena pantai sawarna ombaknya sangat besar tidak disarankan untuk berenang karena pantai selatan terkenal dengan ombaknya yang besar, sampai sampai warga sekitar membuat plang larangan untuk berenang dipantai ini.
    



        Sampai dilokasi kami foto sebentar di Pantai Tanjung Layar, untuk segera mencari spot camp :





        Dikarenakan lumayan padatnya wisatawan, kami mencoba untuk mencari spot yang agak sepi letaknya sih kekanan dari arah pantai tanjung layar, tempatnya di pantai pasir putih. begitu sudah ketemu spot yang cocok, kami langsung pasang patok terus kasih tali rapia pinggirnya, hhe becanda. Kita langsung gelar tenda & santai-santai kaya dipantai.










        Pada sore hari hujan pun tumpah diarea pantai Sawarna. dan memaksa kami berteduh di saung dan didalam tenda, 
          




        Tak terasa hari mulai gelap dari pada bosan menunggu hujan akhirnya kami memasak bahan logistik & minuman hangat yang telah di siapkan hari sebelumnya.




      Ada cerita yang menarik terjadi pada malam harinya, kami sedang asik menunggu terang bintang sehabis mendung, sembari membakar sampah. seorang bapak pemilik penginapan mendatangi kami, awalnya kami kira beliau marah dan ingin mengusir kami ternyata... kurang lebih begini percakapanya :

B = Bapak
S = Saya

B : "de, ade udah makan ? ade nginep di tenda?"
S : "sudah pak kita sudah makan, betul kami nginap di tenda"
B : "oh gak tembus itu tendanya ( bertanya dengan prihatin ) sambil memijat kaki saya "
S : "oh engga pak"
B : "berapa orang ade ?"
S : "tiga pak"
B : "kalo villa bapak kosong mah boleh tidur di villa bapak, engga usah mikirin uang, lagi penuh villa bapak, mau ambil air cuci-cuci silahkan atau kalo mau boleh nginap dirumah bapak". (rumah bapak ini letaknya di samping masjid di gerbang masuk sawarna deket indomaret)
S : "iya pak gpp kita disini aja"
B : "oh yaudah jangan berenang ya? ombaknya lagi pasang".
serentak kami menjawab "iya pak...."

      Padahal kami kira bakal diusir ternyata malah ditawari keramahtamahan bapak pemilik penginapan, hmmmm.. ternyata di negeri ini masih banyak orang yang baiknya, kalo bahasa inggrisnya : faith in humanity restoredUntuk yang penasaran villa bapak yang baik hati ini di mana, kami sempat memotret plang villanya. tak usah sungkan bapak ini sangat ramah terhadap pengunjung.



        Tanpa terasa pagi pun datang kembali, kami pun bersiap-siap untuk packing pulang dan masak untuk sarapan.
            




 
        Sebelum pulang kami mandi dan bersih-bersih disalah satu wc umum disebelah warung. ngobrol dengan pemilik warung, entah mitos / fakta menurut penduduk sekitar, orang Bandung & Tanggerang dilarang untuk mandi / berenang dipantai, karena sering hanyut. karena makhluk pantai tahu dahi orang Bandung lebih lunak dari yang lainnya (Katanya). saya juga kurang begitu paham mungkin orang Bandung manis-manis hehehe. Kami berencana untuk singgah ke goa Lalay sebelum pulang, Let's GO!!
    









        Setelah puas menelusuri goa dan mngabadikan gambar kami langsung bergegas pulang sebelum hujan, tak lupa kami mengabadikan moment selama pulang kembali.








        Sekian perjalanan kami, tapi petualangan tidak berhenti disini. Masih banyak tempat yang harus dikunjungi before you 30 !!! 







One Response so far.

Leave a Reply

Silahkan Pilih Warna Latar Blog ini Sesuai Dengan kenyamanan Yang Anda Suka

    Site Info

    PRchecker.info

    Like page saya

    Sahabat